Pencanangan Posko Terpadu P4GN Karang Bagu Kota Mataram

Lombok Siber - Narkoba adalah salah satu penyebab dengan prosentase terbesar dalam hilangnya generasi bangsa. Karena itu Badan Narkotika Nasional (BNN) akan langsung menembak mati penyalurnya, khususnya bila ditemukan dengan barang bukti yang signifikan. Demikian dikatakan oleh Kepala BNN Provinsi Nusa Tenggara Barat Kombes Pol Imam Margono saat menghadiri Pencanangan Posko Terpadu P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) pada Jumat (27/10/17) di Lingkungan Karang Bagu Kelurahan Karang Taliwang Kecamatan Cakranegara Kota Mataram. Pencanangan Posko Terpadu yang dihadiri pula oleh Wakil Wali Kota Mataram H. Mohan Roliskana dan jajaran OPD terkait tersebut merupakan pilot project BNN Kota Mataram untuk melaksanakan program P4GN bersama-sama dengan masyarakat.
Dampak dari narkoba dikatakan Kepala BNNP NTB Imam Margono, sangat merusak tidak saja bagi orang yang bersangkutan melainkan juga bagi orang-orang disekitarnya. Peredarannya pun saat ini sudah sangat meluas, sehingga tidak ada satupun kelompok masyarakat lintas profesi dan lintas usia yang steril dari penyalahgunaan narkoba. Karena itu ditekankannya untuk tidak menganggap remeh narkoba. Semua pihak baik dari unsur formal maupun informal harus ikut bergerak untuk berbuat sesuatu. Terlebih mengingat label Lingkungan Karang Bagu yang dikenal sebagai tempat peredaran narkoba, Imam meminta kesadaran warga setempat untuk ikut berkontribusi dalam memperbaiki wilayahnya. “Tidak mungkin langsung berubah, pelan-pelan. Tapi saya meminta komitmen warga untuk membantu supaya nanti bisa ada penindakan, ada efek jera”, tegasnya.
Keresahan warga Lingkungan Karang Bagu atas label negatif lingkungan tempat tinggalnya sebagai sarang narkoba juga disampaikan oleh Sahrul, kepala lingkungan setempat. Dikatakan Sahrul, sebenarnya warga lingkungan tersebut sangat ingin kampungnya bisa seperti kampung-kampung lain yang dikenal sebagai kampung dengan reputasi baik. Karena keberadaan pengedar maupun pengguna narkoba di wilayah tersebut dianggap sudah sangat meresahkan dan berpotensi merusak masa depan anak-anak yang tinggal disana. Dirinya memohon agar pemerintah dapat terus memberikan perhatian agar wilayahnya dapat bersih dari narkoba. “Tolong jangan tinggalkan kami. Kepada pihak-pihak yang telah merusak kampung kami, jangan jadikan kami sebagai korban, jangan korbankan anak-anak kami”, pintanya mewakili warga setempat.
Keresahan warga lingkungan Karang Bagu langsung mendapat tanggapan dari Wakil Wali Kota Mataram H. Mohan Roliskana. Mohan menekankan bahwa persoalan yang ada bukan hanya persoalan warga Lingkungan Karang Bagu saja melainkan persoalan kolektif semua pihak yang membutuhkan penanganan secara bersama. Pada kesempatan tersebut Mohan langsung meminta pada perwakilan OPD terkait yang turut hadir di lokasi untuk memberikan perhatian khusus dan prioritas lebih. Apalagi terbukti sudah ada inisiatif dan kemauan dari masyarakat setempat untuk bergerak. Kedepan pihaknya akan berupaya mengintervensi melalui kebijakan anggaran dan program yang bisa memberi dampak positif serta dapat benar-benar dirasakan kemanfaatannya bagi gerakan P4GN di wilayah tersebut. “Saya berjanji dengan sepenuh hati dan membuka diri kapan saja. dengan kapasitas yang kita miliki, kita sama-sama memperbaiki keadaan disini.  Ini juga untuk masa depan anak-anak kita, jangan sampai kita ciptakan sejarah kelam utk anak-anak hanya karena ego dan kesenangan pribadi”, tegasnya.
Sementara itu menurut Kepala BNN Kota Mataram H. Nur Rachmat, pendirian posko P4GN di Lingkungan Karang Bagu tersebut merupakan tindak lanjut dari permohonan warga setempat untuk membersihkan wilayah tempat tinggalnya dari keberadaan narkoba yang telah merusak kehidupan masyarakat setempat. Pihak BNN sendiri selama ini telah berupaya meminimalisir peredaran gelap narkoba di wilayah tersebut, dan dengan inisiatif warga untuk memiliki posko P4GN, pendampingan, serta upaya kolektif dari semua pihak, diharapkan nantinya lingkungan tersebut dapat benar-benar bersih dari narkoba. Posko yang didirikan di wilayah tersebut oleh BNN Kota Mataram juga telah ditetapkan sebagai pilot project pemberantasan narkoba di Kota Mataram, untuk kemudian diterapkan pada wilayah lain yang juga telah dipetakan sebagai wilayah rawan narkoba. [Adm]
Previous
Next Post »
Komentari

Tidak ada komentar